Sepertisensor mata dan wajah yang digunakan pada berbagai perusahaan dan instansi untuk input daftar hadir. Sensor temperatur yang mendeteksi suhu, sensor jarak, tekanan, hingga sentuh. Jenis-jenis sensor ini tentu memiliki sistem kerja dan fungsi yang berbeda-beda. Dengan begitu penggunaannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Teknologimikrokontroller dapat diterapkan diberbagai bidang, baik di industri masupun di masyarakat. Dengan menerapkan teknologi Mikrokontroller di masyarakat akan memberikan banyak keuntungan, contohnya : 1. Alat penyiram tanaman otomatis 2. Pemberi pakan ikan otomatis 3. Deteksi kebakaran menggunakan sensor suhu dan mikrokontroller 4. Fast Money. ArticlePDF AvailableAbstract and FiguresMeningkatnya taraf hidup masyarakat dimanaditandai dengan aktifitas dan pergerakan masyarakatnya yangselalu meningkat tiap tahunnya. Selama ini masyarakatcenderung mengontrol listrik secara manual menggunakansaklar yang harus dioperasikan dengan bantuan manusia dimanapengendalian tersebut terbentur oleh jarak. Salah satu solusiagar suatu perangkat dapat dikontrol secara maksimal dancakupan jarak kontrolnya semakin luas adalah menggunakanmikontroler yang terhubung dengan internet sehingga bisadiakses dari jarak oleh sistem yang berbasiswebsite membuat sistem dapat menampung pengguna dalamjumlah banyak atau biasa disebut multi pengguna. Untukmemaksimalkan kerja dari sistem sendiri digunakan Basis Datasebagai penyimpanan log informasi baik data monitoring,pengaturan perangkat keras, maupun status terakhir simulasi yang dilakukan pada jaringan lokal, sistemyang dibangun sudah mampu melakukan fungsi kontrol danmonitoring dengan maksimal relay yang mampu diakomodiradalah 8 buah dan sensor sebanyak 4 buah. Kemudian padasimulasi yang dilakukan terhadap dua buah perangkat arduino,sistem yang dibangun sudah mendukung multi pengguna. Meskiuntuk fungsi kontrol peralatan listrik tidak ada masalah,penggunaan beberapa sensor masih menjadi kendala karenadiperlukannya library tambahan agar dapat bekerja denganbaik pada sistem. Kata Kunci Kontrol Peralatan Listrik, Monitoring RumahMikrokontroler, Sensor, RelayContent may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika JEPIN Vol. 1, No. 2, 2015 Abstrak—Meningkatnya taraf hidup masyarakat dimana ditandai dengan aktifitas dan pergerakan masyarakatnya yang selalu meningkat tiap tahunnya. Selama ini masyarakat cenderung mengontrol listrik secara manual menggunakan saklar yang harus dioperasikan dengan bantuan manusia dimana pengendalian tersebut terbentur oleh jarak. Salah satu solusi agar suatu perangkat dapat dikontrol secara maksimal dan cakupan jarak kontrolnya semakin luas adalah menggunakan mikontroler yang terhubung dengan internet sehingga bisa diakses dari jarak oleh sistem yang berbasis website membuat sistem dapat menampung pengguna dalam jumlah banyak atau biasa disebut multi pengguna. Untuk memaksimalkan kerja dari sistem sendiri digunakan Basis Data sebagai penyimpanan log informasi baik data monitoring, pengaturan perangkat keras, maupun status terakhir dari simulasi yang dilakukan pada jaringan lokal, sistem yang dibangun sudah mampu melakukan fungsi kontrol dan monitoring dengan maksimal relay yang mampu diakomodir adalah 8 buah dan sensor sebanyak 4 buah. Kemudian pada simulasi yang dilakukan terhadap dua buah perangkat arduino, sistem yang dibangun sudah mendukung multi pengguna. Meski untuk fungsi kontrol peralatan listrik tidak ada masalah, penggunaan beberapa sensor masih menjadi kendala karena diperlukannya library tambahan agar dapat bekerja dengan baik pada sistem. Kata Kunci—Kontrol Peralatan Listrik, Monitoring Rumah Mikrokontroler, Sensor, Relay I. PENDAHULUAN i kota-kota besar aktifitas masyarakat sangatlah padat, dimana masyarakat sibuk akan pekerjaannya yang memakan waktu dari pagi hingga sore bahkan hingga malam hari. Akibatnya membuat beberapa aktifitas rumah tangga seperti menghidupkan lampu pada malam hari menjadi terbengkalai. Selama ini masyarakat cenderung mengontrol lisrtik secara manual menggunakan saklar yang harus dioperasikan dengan bantuan manusia dimana pengendalian tersebut terbentur oleh jarak. Agar suatu perangkat dapat dikontrol secara maksimal dan cakupan jarak kontrolnya semakin luas salah satu solusinya adalah menggunakan mikontroler yang terhubung dengan internet sehingga bisa diakses dari jarak jauh. Selain itu diperlukan monitoring keadaan dengan bantuan sensor agar kinerja dari sistem ini lebih maksimal, contohnya untuk memutus arus listrik pada lampu diperlukan sensor cahaya untuk memberikan gambaran apakah sudah tepat dalam menghidupkan atau mematikan lampu. Beberapa penelitian sebelumnya yang membahas sistem kontrol salah satu diantaranya adalah Arya Lazuardiyang mencoba mengontrol switch breaker melalui sebuah SMS yang telah diterjemahkan menjadi command control. Selain sebagai media kontrol, SMS juga dapat memberikan laporan dari feed back device yang dikendalikan oleh mikrokontroller sehingga dapat mengetahui status proses kontrol suatu switch breakersudah berjalan dengan benar atau tidak [1]. Kemudian peneliti lainnya seperti Muhammad Ichwan, Milda Gustiana, dan M. Iqbal Ar Rasyid dengan menggunakan Platform Android, peneliti membangun sebuah prototype sistem pengendalian peralatan listrik jarak jauh [2]. Mengimplementsikan mikrokontroler pada sebuah sistem kontrol listrik dan monitoring rumah yang dibangun dengan basis website dapat berguna sebagai sebuah solusi alternatif baru untuk pengendalian jarak jauh. Sistem yang dibangun dengan basis website dapat memudahkan pengguna mengontrol listrik rumahnya dari perangkat manapun baik perangkat mobile maupun dekstop secara realtime. Selain itu dengan mengimplementasikan sistem dengan basis website, jumlah pengguna yang dapat diakomodir lebih banyak sehingga membuat perawatan terhadap sistem cukup dilakukan oleh satu pihak yaitu pihak pengembang sistem. II. MIKROKONTROLER Menurut Iswanto mikrokontroler adalah suatu rangkaian terintegerasi IC yang bekerja untuk aplikasi pengendalian. Meskipun mempunyai bentuk lebih kecil dari komputer pribadi dan mainframe, mikrokontroler dibangun dengan elemen-elemen yang sama [3]. Mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan instruksi-instruksi yang diberikan, artinya bagian utama dari suatu sistem otomatis/terkomputerisasi adalah program didalamnya dibuat oleh programmer. Program menginstruksikan mikrokontroler untuk melakukan jalinanyang panjang dari aksi-aksi sederhana untuk melakukan tugas yang lebih kompleks sesuai keinginan programmer. A. Arduino Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, yang dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Pada bagian hardware Implementasi Mikrokontroler pada Sistem Kontrol Peralatan Listrik dan Monitoring Rumah Berbasis Website Harry Luanda Sadewa1 Herry Sujaini2 Rudy Dwi Nyoto3 1Program Studi Informatika Universitas Tanjungpura e-mail herry_sujaini rudy_dn Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika JEPIN Vol. 1, No. 2, 2015 perangkat keras memiliki prosesor Atmel AVR dan bagian software perangkat lunak memiliki bahasa pemrograman sendiri. Mikrokontroler single-board yang bersifat open source hardware dikembangkan untuk arsitektur mikrokontroler AVR 8 bit dan ARM 32 bit. Arduino Leonardo merupakan sebuah papan mikrokontroler yang berbasis Atmega32u4 diperlihatkan pada Gambar 1. Arduino Leonardo memiliki 20 input/output pin dimana 7 diantaranya dapat digunakan sebagai keluaran PWM Pulse Width Modulation yang digunakan sebagai pengontrol suatu objek dengan menggunakan impulse listrik, dan 12 pin sisanya digunakan sebagai masukan analog. Arduino Leonardo juga dilengkapi dengan sebuah 16MHz crystal oscillator, sebuah koneksi micro USB, sebuah catu daya, sebuah ICSP header, dan sebuah tombol reset. Arduino Leonardo sudah memiliki semua yang dibutuhkan untuk mendukung mikrokontroler seperti mudah untuk menghubungkannya ke komputer melalui kabel USB dan catu daya yang sederhana menggunakan tenaga dari USB ataupun dengan batrai 12V. Gambar 1. Arduino Leonardo Sumber B. Ethernet Shield Arduino Ethernet Shield seperti Gambar 2 merupakan komponen tambahan yang berfungsi menghubungkan papan Arduino ke Internet secara langsung. Arduino Ethernet Shield dapat berfungsi sebagai web server yang nantinya bisa digunakan untuk mengontrol atau memonitoring sebuah mikrokontroler. Alat ini terhubung dengan internet melalui kabel RJ45 yang bisa langsung terkoneksi dengan internet maupun melalui router terlebih dahulu. Arduino Ethernet Shield sudah mendukung IP static maupun IP dinamis DHCP. Gambar 2. Ethernet Shield Sumber III. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI A. Metodologi Penelitian Di dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan, dimulai dengan desain arsitektur, lalu pembangunan perangkat mikrokontroler, desain aplikasi, implementasi, dan terakhir pengujian sistem yang dibangun. Seperti di gambarkan pada diagram alir pada gambar 1. Gambar 1. Metodologi Penelitian B. Arsitektur Sistem Arsitektur sistem merupakan gambaran garis besar cara kerja sistem yang digambarkan melalui model-model yang saling berhubungan. Pada gambar 2 digambarkan arsitektur sistem yang dibuat. Gambar 2. Arsitektur Sistem C. Use Case Diagram Use case adalah abstraksi dari interaksi antara sistem dan aktor. Use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipe interaksi antara pengguna sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai. Pada gambar 3 yang merupakan diagram use case aktor dapat melakukan beberapa perilaku diantaranya melakukan kontrol listrik, memonitoring rumah, melakukan pengaturan terhadap IP target, sensor dan relay, serta dapat menampilkan bantuan dan deskripsi aplikasi. Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika JEPIN Vol. 1, No. 2, 2015 Gambar 3. Use Case Diagram D. Activity Diagram Activity diagram merupakan diagram yang menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Dalam activity diagram pada gambar 4 menunjukkan terlihat alur pengguna ketika menggunakan aplikasi tersebut. Gambar 4. Activity Diagram E. Perancangan Struktur Antarmuka Sistem kontrol listrik dan monitoring rumah adalah sebuah sistem berbasis website yang dirancang memiliki beberapa fungsi dan fitur yang disesuaikan dengan kebutuhan sistem. Struktur antarmuka aplikasi yang dibangun dapat dilihat pada Gambar 5 berikut Gambar 5. Struktur Antarmuka F. Perangkat Keras Arduino Gambar berikut merupakan hasil rancangan prototype alat yang digunakan pada sistem kontrol listrik dan monitoring rumah. Gambar 6. Perangkat Keras Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika JEPIN Vol. 1, No. 2, 2015 G. Antarmuka Aplikasi Antarmuka aplikasi merupakan tampilan yang digunakan oleh pengguna ketika menggunakan sistem. Antarmuka aplikasi disini berfungsi untuk memberikan perintah pada perangkat, menerima data monitoring, dan pengaturan dasar pada aplikasi. Antarmuka halaman kontrol merupakan halaman pertama yang tampil ketika pengguna selesai melakukan login dan sudah diverifikasi oleh sistem. Halaman kontrol pada Gambar 7 sendiri berfungsi untuk memberikan instruksi kepada sistem untuk menghidupkan atau mematikan listrik, yang nantinya instruksi tersebut akan diubah menjadi aksi oleh sistem. Gambar 7. Antarmuka Halaman Kontrol Peralatan Listrik Antarmuka halaman monitoring merupakan halaman yang dapat diakses pengguna untuk menampilkan monitoring sensor yang telah diinstalasi oleh pengguna. Halaman monitoring pada Gambar 8 berisikan besaran angka hasil monitoring yang sebelumnya telah diproses oleh sistem dalam bentuk persentase. Gambar 8. Antarmuka Halaman Monitoring Halaman grafik monitoring pada Gambar 9 adalah tindak lanjut dari halaman monitoring yang berisi detail dari monitoring yang dipilih. Grafik yang ditampilkan berupa 100 data terakhir yang dikirimkan oleh sistem dan diolah menjadi grafik. Gambar 9. Antarmuka Halaman Grafik Monitoring Antarmuka halaman pengaturan kontrol peralatan listrik pada gambar 10 merupakan halaman yang berfungsi untuk mengubah pengaturan fungi kontrol pada aplikasi. Pengguna dapat mengatur fungsi relay tersebut dan mematikan atau menghidupkannya. Gambar 10. Halaman Pengaturan Kontrol Peralatan Listrik Antar muka halaman pengaturan sensor berisikan pengaturan yang berfungsi diantaranya memberikan pengaturan informasi sensor, kalibrasi sensor, dan status sensor itu sendiri. Pada halaman pengaturan sensor pada Gambar 11 Pengguna dapat melakukan kalibrasi sensor jika diperlukan,serta pengguna dapat menghidupkan atau mematikan fungsi monitoring pada sensor tersebut. Gambar 11. Antarmuka Halaman Pengaturan Monitoring Antar muka halaman pengaturan akun pada Gambar 12 berisikan informasi mengenai akun pengguna. Pengguna sendiri dapat mengubah beberapa informasi tersebut diantaranya email, nomor handphone, serta alamat IP Target. Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika JEPIN Vol. 1, No. 2, 2015 Gambar 12. Antarmuka Halaman Pengaturan Akun IV. PENGUJIAN DAN ANALISIS A. Pengujian Dengan Metode Blackbox Perangkat Lunak Pengujian dengan metode black box pada perangkat lunak dilakukan untuk menguji kesesuaian logika yang dibuat dengan hasil yang ditampilkan pada perangkat keras. Pengujian dilakukan dengan memberikan input berupa perintah ―On‖ dan ―Off‖ pada pada aplikasi, lalu melakukan pengamatan terhadap perangkat keras apakah bekerja sesuai dengan perintah yang diberikan. Tabel 1 Tabel Pengujian Dengan Metode Black Box Perangkat Lunak Mengirim perintah ―On‖ pada relay 1 Mengirim perintah ―Off‖ pada relay 1 Mengirim perintah ―On‖ pada relay 2 Mengirim perintah ―Off‖ pada relay 2 Mengirim perintah ―On‖ pada relay 3 Mengirim perintah ―Off‖ pada relay 3 Mengirim perintah ―On‖ pada relay 4 Mengirim perintah ―Off‖ pada relay 4 Mengirim perintah ―Off‖ pada relay 5 Mengirim perintah ―On‖ pada relay 6 Mengirim perintah ―Off‖ pada relay 6 Mengirim perintah ―On‖ pada relay 7 Mengirim perintah ―Off‖ pada relay 7 Mengirim perintah ―On‖ pada relay 8 Mengirim perintah ―Off‖ pada relay 8 Berdasarkan Tabel 1 telihat bahwa hasil pengujian memberikan hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Semua perintah yang diberikan pada alat mikrokontroler dapat berjalan dengan baik. Tabel 2 Tabel Pengujian Kemampuan Perangkat Membaca Perintah Secara Beruntun Memberikan perintah pada relay secara beruntun sebanyak 5 kali Perangkat dapat memberikan output sesuai perintah terakhir yang dikirimkan Memberikan perintah pada relay secara beruntun sebanyak 10 kali Perangkat dapat memberikan output sesuai perintah terakhir yang dikirimkan Memberikan perintah pada relay secara beruntun sebanyak 15 kali Perangkat dapat memberikan output sesuai perintah terakhir yang dikirimkan Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika JEPIN Vol. 1, No. 2, 2015 Memberikan perintah pada relay secara beruntun sebanyak 20 kali Perangkat dapat memberikan output sesuai perintah terakhir yang dikirimkan Memberikan perintah pada relay secara beruntun sebanyak 30 kali Perangkat dapat memberikan output sesuai perintah terakhir yang dikirimkan Berdasarkan hasil pengujian yang tertera pada Tabel 2 terlihat bahwa pengujian yang dilakukan menunjukkan perangkat hanya mampu mengakomodir perintah secara beruntun sebanyak 5 kali. Hal ini terjadi karena delay yang terjadi ketika proses pengiriman perintah sehingga membuat perangkat tidak bisa membaca perintah tersebut secara maksimal. B. Pengujian Kompatibilitas Sensor Langkah berikutnya adalah melakukan pengujian kompatibilitas terhadap sensor, hal ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan sistem dalam membaca sensor. Sensor yang dipasang dikalibrasi dengan memasukkan nilai keluaran minimum dan maksimum yang diberikan oleh sensor. Tabel 3 Tabel Pengujian Kompatibilitas Sensor Sensor Pendeteksi Kebocoran Gas Sensor Pendeteksi Pintu Terbuka IC DS18B20 One-Wire Temperature Sensor Memerlukan Library Tambahan Berdasarkan Tabel 3 pada pengujian kompatibilitas sensor dapat ditarik kesimpulan bahwa beberapa sensor yang dipasang dapat berfungsi dengan baik. Sedangkan ada beberapa sensor seperti sensor pendeteksi gerakan dan suhu memerlukan library tambahan, sehingga sensor tersebut tidak dapat bekerja dengan baik. C. Pengujian Multi Pengguna Pengujian berikutnya adalah pengujian multi pengguna yang bertujuan untuk mengetahui apakah ada fungsi yang salah pada sistem ketika digunakan lebih dari satu perangkat. Tabel 4 Tabel Pengujian Multi Pengguna Mengirim perintah ―On‖ pada relay 1 di perangkat 1 Relay 1 pada perangkat 1 hidup Mengirim perintah ―On‖ pada relay 1 di perangkat 2 Relay 1 pada perangkat 2 hidup Mengirim perintah ―On‖ pada relay 2 di perangkat 1 Relay 2 pada perangkat 1 hidup Mengirim perintah ―On‖ pada relay 2 di perangkat 2 Relay 2 pada perangkat 2 hidup Mengirim perintah ―Off‖ pada relay 1 di perangkat 1 Relay 1 pada perangkat 1 Mati Mengirim perintah ―Off‖ pada relay 1 di perangkat 2 Relay 1 pada perangkat 2 Mati Mengirim perintah ―Off‖ pada relay 2 di perangkat 1 Relay 2 pada perangkat 1 Mati Jurnal Edukasi dan Penelitian Informatika JEPIN Vol. 1, No. 2, 2015 Mengirim perintah ―Off‖ pada relay 2 di perangkat 2 Relay 2 pada perangkat 2 Mati Berdasarkan Tabel 4 pada pengujian multi pengguna dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem yang dibangun sudah dapat mengirimkan dan menerima perintah sesuai dengan perintah yang dikirimkan ke masing-masing perangkat. D. Pengujian Kompatibilitas Aplikasi Terhadap Browser Tabel 5 Tabel Pengujian Kompatibilitas Aplikasi Terhadap Browser Beberapa pengaturan CSS tidak tampil maksimal Beberapa pengaturan CSS tidak tampil maksimal Beberapa pengaturan CSS tidak tampil maksimal Berdasarkan Tabel 5 terlihat bahwa pengujian kompatibilitas aplikasi terhadap browser menghasilkan kesimpulan aplikasi dapat bekerja dengan baik pada setiap browser yang diujikan. Namun pada beberapa browser tampilan kurang maksimal karena kurangnya dukungan browser terhadap CSS yang digunakan. E. Analisis Hasil Pengujian Dari pengujian yang telah dilakukan, adapaun hasil analisis yang didapat dari Sistem Kontrol Listrik dan Monitoring Rumah adalah sebagai berikut 1. Pengguna dapat melakukan kontrol listrik dan monitoring melalui aplikasi berbasis web. 2. Jumlah maksimal relay yang dapat dikontrol 8 buah, sedangkan maksimal sensor yang dapat pakai sebanyak 4 buah. 3. Kontrol relay dilakukan dengan cara memberikan perintah kepada IP mikrokontroler. 4. Perangkat hanya mampu menerima perintah secara beruntun sebanyak 5 kali karena terjadi delay pada sistem yang dibangun. 5. Pada monitoring sensor pengguna bisa melakukan kalibrasi pada aplikasi tanpa harus mengubah coding pada perangkat Arduino. 6. Sistem yang dibuat sudah mampu mengeksekusi 3 perintah yang dilakukan oleh 3 pengguna secara bersama-sama. 7. Beberapa jenis sensor tidak bisa berfungsi karena harus menambahkan komponen tambahan berupa library pada coding Arduino. 8. Sistem yang dibuat sudah mendukung multi pengguna. 9. Sistem yang dibuat sudah didukung interface sebagai antarmuka pengguna. 10. Sistem sudah didukung basis data sehingga dapat memberikan informasi kepada pengguna status terakhir listrik apakah dalam keadaan mati atau hidup. 11. Sistem yang dibangun tidak memerlukan perangkat tambahan seperti komputer, telepon genggam, dll. Cukup menggunakan jaringan internet yang umumnya sudah tersedia dirumah pengguna tanpa perangkat tambahan lainnya. 12. Selain kontrol listrik, sistem sudah mendukung fungsi monitoring yang pengguna dapat gunakan untuk mengukur suatu kondisi. V. KESIMPULAN Setelah melakukan pengujian serta analisa terhadap Sistem Kontrol Listrik dan Monitoring Rumah, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut 1. Pada sistem yang dibangun sudah diimplementasikan mikrokontroler untuk melakukan kontrol listrik dan monitoring rumah. 2. Sistem dapat melakukan kontrol listrik dan monitoring dengan maksimal relay yang dapat digunakan sebanyak 8 buah, serta sensor yang dimonitoring sebanyak 4 buah. 3. Sistem yang dibangun sudah mendukung multi pengguna. 4. Sistem yang dibangun sudah didukung interface sebagai antarmuka pengguna dan basis data sebagai media penyimpanan data monitoring yang dapat diakses pengguna kapan pun. 5. Sistem yang dibangun sudah mampu melakukan kalibrasi terhadap sensor tanpa harus membuat perubahan terhadap struktur pemrograman yang sudah dibangun. 6. Untuk beberapa jenis sensor diperlukan tambahan library pada struktur pemrograman agar dapat bekerja dengan baik. DAFTAR PUSTAKA [1] Lazuardi, Arya. 2008. Perancangan dan Sistem Pengendalian Switch Breaker Pada Jaringan Listrik Dengan Menggunakan Remote Control Via SMS. Skripsi Sarjana Pada Universitas Indonesia. Tidak Dipublikasikan. Sumber themes/green/ [2] Ichwan, Muhammad., Husada, Milda Gustiana., Rasyid, M. Iqbal Ar. 2013. Pembangunan Prototipe Sistem Pengendalian Peralatan Listrik Pada Platform Android. Jurnal Informatika. Vol. 4 I. Hlm 13-25 [3] Iswanto. 2008. Belajar Mikrokontroler AT89S51 Dengan Bahasa C. Yogyakarta. Andi Offset ... Microcontroller merupakan intergrated circuit IC yang bekerja untuk aplikasi kontrol. Program menginstruksikan microcontroller untuk melakukan hubungan yang lebih jauh dari aksi-aksi sederhana untuk melakukan tugas yang lebih kompoleks berdasarkan kemauan programmer [8]. ... Abdul HalimMangkona MangkonaMuh. TaufikAndi SaputraThe occurrence of problems regarding operating procedures that are not suitable for heavy equipment in the field is one of the causes of component life which is not maximally achieved. Therefore it is necessary to have an innovation to make it easier to monitor and operate heavy equipment, especially when there is a shift in work shift for heavy equipment operators. Operator experience in several mining activities, many operators shut down the engine suddenly so that the impact on the engine can cause over heating which results in excessive wear and will have an impact on engine performance. And therefore the purpose of design a microcontroller-based cooling down safety device is a tool that functions to turn off the engine when the engine is low idle with time settings according to the standard operating procedure of each machine. For machines that have been operated under load, the engine must be low idle / cooling down for a while, so that the heat on the engine surface is cool enough, so that hot components can be properly lubricated. By design a cooling down engine safety device, it is hoped that it can assist in the monitoring and operation of heavy equipment. From the results of field testing, the relay that controls the unit's electricity functions properly and the cooling down safety device has a precise timing.... Mikrokontroler adalah alat yang mengerjakan instruksi-instruksi yang diberikan, artinya bagian utama dari sistem otomatis / terkomputerisasi adalah program yang di dalamnya dibuat oleh programmer. Program menginstruksikan mikrokontroler untuk melakukan jalinan yang panjang dari aksi-aksi sederhana untuk melakukan tugas yang lebih kompoleks sesuai keinginan programmer [12]. ...Eggi ChandraYus SholvaHafiz MuhardiSampah merupakan masalah perkotaan yang masih menjadi tantangan bagi pemerintah kota. Meningkatnya produksi sampah di daerah perkotaan, membuat pengelolaan sampah semakin kompleks. Dalam usaha pengelolaan sampah perkotaan, pemerintah Kota Pontianak menyediakan Tempat Pembuangan Sementara TPS di beberapa lokasi tertentu. Dalam usaha ini masih ditemukan kekurangan terkait pengontrolan tinggi timbulan sampah yang melebihi kapasitas kontainer sampah pada setiap TPS. Hal ini tentunya menyebabkan timbulan sampah yang meluap keluar dan menghasilkan pemandangan yang kurang baik serta pencemaran di lingkungan sekitar TPS. Untuk membantu permasalahan tersebut maka dibuat sebuah sistem yang mampu memantau ketinggian sampah dalam kontainer. Ketinggian sampah dijadikan parameter pengontrolan terhadap tinggi timbulan sampah, sehingga sebuah kontainer dikatakan belum penuh, hampir penuh dan penuh. Sistem yang dibangun bertugas memberikan informasi terkini mengenai tinggi timbulan sampah di dalam kontainer, untuk dijadikan data awal dalam menentukan kebijakan terkait pengelolaan sampah perkotaan, serta bisa menjadi data statistik terhadap aktivitas masyarakat dalam membuang sampah. Penelitian ini berhasil membangun sebuah prototipe sistem pemantauan ketinggian sampah menggunakan mikrokontroler Arduino dan aplikasi berbasis web. Mikrokontroler Arduino berfungsi untuk mengambil data ketinggian sampah, kemudian mengirimkannya ke server sehingga pengguna dapat memantau kondisi ketinggian sampah di dalam kontainer sampah melalui aplikasi website. Prototipe alat yang dibangun menggunakan Arduino Nano, Wemos D1 Mini, sensor jarak HC-SR04 dan LED Light Emitting Diode. Pengujian yang dilakukan terhadap sistem terdiri dari pengujian hardware dan software. Berdasarkan hasil pengujian setiap sensor dapat menghitung jark atau ketinggian timbulan sampah yang terdapat dalam kontainer, serta menghitung rata-rata ketinggian hingga disajikan dalam aplikasi website. Hasil baca sensor rata-rata menunjukan ada selisih sebesar 1 cm dibanding dengan pengukuran manual. Dari perbandingan nilai tersebut didapatlah nilai akurasi rata-rata 99 % dan waktu rata-rata yang dibutuhkan sistem untuk upload data ke server adalah 6,5 detik. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa sistem dapat bekerja dengan baik.... This research designed a prototype of a Web-based temperature monitoring system on an electric tube furnace. Reading of data received from the cloud database and sending the acquisition data to the cloud database done by the microcontroller [4]. Access communication with database and HMI on the web server using an internet connection via an Ethernet module interface that connected to the router. ...The furnace at the UPT Integrated Laboratory at the University of Diponegoro has automatic temperature control and is equipped with a control display but can't be monitored in a separate room. In this research, a web-based control and monitoring system was built on an electric tube furnace, so that the operator could control and monitor the plant through a Human Machine Interface HMI. HMI could be accessed from a separate room. The system was built using an STM32F103C8T6 microcontroller and ENC28J60 Ethernet module. As a result, the HMI can carry out supervision and control properly. Data transmission to the server has an average interval time of seconds, reading data from the server has an average interval time of seconds, and the HMI response to new data entered is seconds.... Untuk mengontrol perangkat yang dapat digunakan untuk menyemprotkan air ke dalam dinding ruangan, tentunya diperlukan waktu yang tidak sedikit, terlebih jika pemilik gedung walet berada di luar bangunan. Beberapa penelitian sebelumnya yang membahas sistem kontrol adalah Sadewa [2] mencoba mengimplementasikan Mikrokontroler pada sistem kontrol peralatan listrik dan monitoring rumah berbasis website. Kemudian peneliti lainnya seperti Ichwan, dkk [3] dengan menggunakan Platform Android, peneliti membangun sebuah prototipe sistem pengendalian peralatan listrik jarak jauh dengan menggunakan perangkat Android. ...Suti Kurnia DewiRudy Dwi NyotoElang Derdian MarindaniAbstrak— Sarang burung walet merupakan salah satu komoditas ekspor yang memiliki nilai ekonomis cukup tinggi. Suhu dan kelembaban di dalam gedung walet sangat berpengaruh terhadap kualitas dan harga sarang burung walet. Penelitian ini membangun prototipe sistem kontrol suhu dan kelembaban pada gedung walet dengan mikrokontroler berbasis mobile. Mikrokontroler berfungsi untuk mengambil data suhu, kelembaban dan kualitas udara kemudian mengirimkannya ke server sehingga pengguna dapat memantau dan mengatur suhu serta kelembaban di dalam gedung walet melalui aplikasi android maupun website sistem. Penelitian ini menggunakan mikrokontroler Wemos D1 Mini, sensor suhu dan kelembaban DHT11, sensor kualitas udara MQ135, water pump sebagai supplier air dan exhaust fan sebagai sirkulator udara. Pengujian yang dilakukan terhadap sistem terdiri dari pengujian hardware dan software. Pada pengujian hardware, rangkaian mikrokontroler membutuhkan waktu rata-rata 11 detik untuk mengirimkan data ke server. Sedangkan pada pengujian software, rangkaian mikrokontroler membutuhkan waktu rata-rata 3 detik untuk merespon perintah dari perangkat android dan 5 detik untuk perintah dari website sistem. Berdasarkan hasil perngujian dapat disimpulkan bahwa rancangan prototipe sistem kontrol suhu dan kelembaban pada gedung walet dapat berfungsi dengan baik. Kata kunci— Sarang Burung Walet, Mikrokontroler, Wemos D1 Mini, DHT11, MQ135, Suhu, dan Sistem Pengendalian Switch Breaker Pada Jaringan Listrik Dengan Menggunakan Remote Control Via SMSArya LazuardiLazuardi, Arya. 2008. Perancangan dan Sistem Pengendalian Switch Breaker Pada Jaringan Listrik Dengan Menggunakan Remote Control Via SMS. Skripsi Sarjana Pada Universitas Indonesia. Tidak Dipublikasikan. Sumber themes/green/ Prototipe Sistem Pengendalian Peralatan Listrik Pada Platform AndroidMuhammad IchwanMilda Gustiana HusadaM RasyidArIchwan, Muhammad., Husada, Milda Gustiana., Rasyid, M. Iqbal Ar. 2013. Pembangunan Prototipe Sistem Pengendalian Peralatan Listrik Pada Platform Android. Jurnal Informatika. Vol. 4 I. Hlm 13-25Belajar Mikrokontroler AT89S51 Dengan Bahasa C. Yogyakarta. Andi OffsetIswantoIswanto. 2008. Belajar Mikrokontroler AT89S51 Dengan Bahasa C. Yogyakarta. Andi Offset Dosen Mata Kuliah Dr. Hendra Jaya, Andi Muhammad Sose 1425040007 A. PENGERTIAN MIKROKONTROLER Mikrokontroler adalah merupakan komponen elektronika digital yang memiliki input dan output yang dikendalikan dengan menggunakan bahasa pemrograman. Cara kerja IC mikrokontroler sebenarnya hanyalah membaca dan menulis data. Mikrokontroler merupakan miniature computer didalam sebuah chip yang dipakai untuk mengontrol atau mengendalikan peralatan elektronik. Microcontroler sebenarnya merupakan pengembangan dari teknologi IC sebelumnya dimana sebuah system elektronik yang dulunya banyak memerlukan komponen-komponen pendukung sepeti IC TTL dan CMOS dapat diringkas dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh mikrokontroler ini. Keunggulan microcontroller antara lain 1Sistem elektronik akan lebih ringkas 2Rancang bangun system elektronik akan lebih cepat karena sebagian besar dari system adalah perangkat lunak yang mudah dimodifikasi. Pencarian gangguan akan lebih mudah karena system yang kompak Namun demikian penggunaan microcontroller sering juga masih memerlukan piranti tambahan baik input maupun output untuk mendukung kinerjanya.. Dengan kata lain, mikrokontroler adalah versi mini atau mikro dari sebuah computer karena mikrokontroler sudah mengandung beberapa peripheral yang langsung bisa dimanfaatkan misalnya port parallel,port serial, komparator, ADC analog to digital converter . DAC digital to analog converter dan sebagainya. B. PENERAPAN DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI Sekedar contoh sederhana penggunaan mikrokontroler, dapat kita lihat di sekitar lingkungan ada toaster, mesin cuci, microwave, magic com, lampu lalulintas, kemudian di dunia pertanian kita dapat membuat kontrol kelembaban untuk budidaya jamur, di dunia perikanan kita dapat mengendalikan suhu air kolam. Bahkan kita dapat membuat PABX mini, SMS Gateway, atau ke arah militer kita mampu menciptakan radio militer frekuensi hopping radio komunikasi anti sadap dengan lompatan frekuensi 100 kali dalam 1 detik, sistem pemantau cuaca menggunakan balon udara, Automatic Vehicel Locator menggunakan GPS dan sebagainya. Adapun berbagai peranan mikroprosesor, antara lain 1. Pengendali Motor dengan Remote Fungsi aplikasi adalah mengatur arah putaran motor DC dengan menggunakan remote control. Menggunakan Small System AT89205 2. Sensor Warna TCS230 TCS230 adalah konverter warna cahaya ke frekuensi. Ada dua komponen utama pembentuk IC ini, yaitu photodioda dan pengkonversi arus ke frekuensi. 3. Jam Digital dengan Bahasa C Modul DST-51 sebagai central pemroses, LCD Hitachi digunakan untuk menampilkan data waktu yang berupa detik, menit, jam, hari, tanggal, bulan dan tahun. Modul RTC-1287 sebagai sumber data waktu yang akan ditampilkan, dan Key-44 sebagai input untuk menset waktu. 4. Pengamanan Berdasarkan Pola Sidik Jari Yang Tersimpan Pada Kartu Pintar. MikrokontrolerDT51 MinSys menjadikan suatu basis yang dapat berdiri sendiri dan sangat diminati serta banyak manfaat yang berguna bagi para pecinta perangkat keras yang berbasiskan pemprograman bahasa mesin yang menunjang sistem keamanan tersebut. Perangkat ini dapat bekerja secara normal online dengan keadaan mikrokontroler DT51 MinSys dan komputer beserta program bekerja dengan baik, namun dapat juga bekerja walaupun dalam keadaan listrik padam atau disebut juga bekerja secara mandiri offline, karena disediakannya suplai tegangan yang berasal dari catu daya dan juga ada sumber tegangan yang lain berasal dari bateri yang dapat diisi ulang dan berkesinambungan. Papan tekan yang dikendalikan oleh mikrokontroler DT51 MinSys digunakan sebagai alat masukan yang berbentuk kode. Liquid Crystal Display LCD dijadikan sebagai penampil dari aktifitas kegiatan sistem pengamanan tersebut. Dalam penggunaan sistem pengamanan yang berbasiskan mikrokontroler DT51 MinSys ini hanya pengguna yang mengetahui kode akses dan memiliki kartu pintar serta pola sidik jari yang telah tersimpan didalam kartu pintar yang berhak masuk kedalam sistem pengamanan yang berbasiskan pola sidik jari. Percobaan yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui kestabilan, kecepatan, kompatibilitas, info program, tingkat keamanan yang tinggi serta menunjukkan hasil yang baik. 5. Pengendali Penerangan Ruangan Berbasis Mikrokontroler Sebagai pengendali utama pada sistem menggunakan miktokontroller ATmega8535 dengan input dari sensor cahaya LDR. Output dari pendendali selanjutnya ditampilkan LCD M1632 sebagai penampil dan sebagai input rangkaian pengatur tegangan. Sistem ini bekerja di dalam ruangan in door menggunakan maket rumah dengan tiga ruangan sebagai model. Dalam pengujian perangkat keras dan lunak, diketahui bahwa system pengendalian penerangan ruangan ini dapat menghemat energi. Dari pengujian sensor cahaya diperoleh hubungan antara luminansi dan tegangan yang mendekati linier, sehingga pengendalian dengan mikrokontroler ATmega8535 dapat bekerja dengan baik. 6. Sistem Pengendalian Suhu Hasil suhu di ruangan bisa diset dan ditampilkan di komputer. Sistem yang dibuat ini memanfaatkan kemampuan mikrokontroler AT89S51 dalam akuisisi data dan mengambil keputusan. Kawasan suhu yang bisa di kendalikan adalah 230 Celcius sampai dengan 400 Celcius. Hasil pengujian dengan termometer menunjukan sistem dibuat ini mampu mempertahankan suhu yang dikehendaki pada daerah di sekitar sensor dalam radius 2 cm, untuk radius lebih besar 2 cm dari sensor suhu, suhu yang terukur oleh termometer adalah berbeda. 7. Monitoring Debit Air dan Alat Penggerak Pintu Air di Bendungan Dalam hal ini digunakan mikrokontroUer AT89C51 sebagai unit penerima dan pengirim data biner. Sedangkan sebagai media komunikasi yang digunakan adalah serial RS-232. Selain untuk memonitor debit air penggunaan komunikasi mikrokontroller AT89C5 I dan komputer memungkinkan untuk pengendalian gerakan motor sebagai penggerak pintu bendungan dari pusat pantau juga. 8. Sistem keamanan ruangan menggunakan sensor passive infra red PIR KC7783R dengan Mikrokontroler AT89S51 Perangkat lunak mikrokontroler dalam penelitian ini dibuat dengan menggunakan bahasa assembly. Alarm akan aktif setiap waktu jika da gerakan manusia. Sistem ini bekerja setelah PIR sensor KC7783R mendeteksi gerakan manusia, maka PIR sensor KC7783R akan mengirim sinyal ke mikrokontroler, kemudian mikrokontroler menyalakan alarm yang diwakili oleh buzzer. Sistem ini telah terealisasi dan dapat dijadikan sistem keamanan dengan membunyikan alarm secara otomatis. Apabila ada orang yang mendekat pada saat yang tidak diinginkan, maka alarm akan berbunyi 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID IudXk95cZ0hsMJswH6UQxecKJoLS3R33gIa6pAoB6mu3KD_kSkArKg==

penerapan mikrokontroler dalam kehidupan sehari hari