RuangKesaksian Contact Alkitab Online Kesaksian Bertemu Tuhan Yesus KESAKSIAN BERTEMU TUHAN YESUS (Grace Silvanna Wiradjaja) Bagi orang yang tidak percaya, cerita berikut pasti menjadi sesuatu yang tidak mungkin. Tapi satu hal yang saya imani adalah bahwa hal ini benar-benar terjadi dalam hidup saya. KesaksianFiona. Jakarta, 6 Agustus 2009, Shalom sdr/sdri kekasih di dalam Tuhan Yesus, Pada bulan Agustus 2007, anak kami Fiona diberi penglihatan mengenai surga dan neraka. Beberapa bulan lalu (Mei 2009) Fiona kembali mendapatkan mimpi. Kali ini mengenai Rapture (Pengangkatan Orang Percaya). Berikut isi kisahnya. OlehPak Hans saya diminta membuat kesaksian tentang peng-alaman spiritual saya itu, bahwa yang menyem­buh-kan saya adalah Tuhan Yesus. Jejak saya mengikut Yesus ini diikuti oleh ibu saya, anak saya yang pertama, kedua dan kelima, kakak saya nomor satu, adik saya nomor enam dan tujuh. Vay Tiền Online Chuyển KhoáșŁn Ngay. Pendahuluan Presidensi Utama dan Kuorum Dua Belas Rasul menyatakan “Kami bersaksi, sebagai para Rasul-Nya yang sungguh-sungguh ditahbiskan—bahwa Yesus adalah Kristus yang Hidup, Putra baka Allah” “Kristus yang Hidup Kesaksian dari Para Rasul,” Ensign atau Liahona, April 2000, 3. Di seluruh kursus ini, kita telah mempelajari pelayanan kekal Yesus Kristus dan kesaksian dari para nabi mengenai Dia. Sewaktu kita memperoleh kesaksian pribadi melalui Roh Kudus bahwa Yesus adalah Kristus yang Hidup, kita siap untuk membagikan kesaksian kita sendiri tentang Juruselamat kepada orang lain. Bacaan Latar Belakang D. Todd Christofferson, “Becoming a Witness of Christ,” Ensign, Maret 2008, 58–63. Saran untuk Pengajaran 2 Nefi 2526; Mosia 188–11 Berdiri sebagai saksi Kristus Tanyakan kepada para siswa apakah ada di antara mereka yang pernah berada dalam keadaan di mana mereka adalah satu-satunya anggota Gereja atau satu-satunya orang yang bersedia merepresentasikan standar-standar Gereja. Undanglah para siswa untuk menanggapi pertanyaan-pertanyaan berikut Bagaimana perasaan Anda ketika Anda menanggapi situasi itu sebagai pengikut Yesus Kristus? Apa beberapa aspek yang bermakna atau menantang dari pengalaman Anda? Ingatkan para siswa mengenai kisah Kitab Mormon tentang Alma, yang diinsafkan oleh ajaran-ajaran Nabi Abinadi. Setelah keinsafannya, Alma mulai mengkhotbahkan Injil juga. Dalam Mosia 18, kita dapat membaca ajaran-ajarannya tentang perjanjian baptisan. Mintalah seorang siswa untuk membaca Mosia 188–11dengan lantang. Undanglah para siswa untuk mengikuti dan mengidentifikasi sikap dan tindakan yang mengindikasikan seseorang siap untuk membuat dan menepati perjanjian baptisan. Setelah para siswa menanggapi, jelaskan ungkapan “berdiri sebagai saksi bagi Allah di segala waktu dan dalam segala hal, dan di segala tempat” dalam ayat 9. Kemudian tanyakan Apa yang dimaksud berdiri sebagai saksi Allah Bapa dan Yesus Kristus “di segala waktu dan dalam segala hal, dan di segala tempat”? Mosia 189. Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua Belas Rasul, dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan lantang GambarPenatua Dallin H. Oaks. “Para Rasul memiliki pemanggilan dan penahbisan untuk menjadi saksi khusus bagi nama Kristus di seluruh dunia lihat A&P 10723, tetapi tugas untuk menjadi saksi dan bersaksi tentang Kristus di segala waktu dan di segala tempat berlaku kepada setiap anggota Gereja yang telah menerima kesaksian dari Roh Kudus” “Witnesses of Christ,” Ensign, November 1990, 30. Menurut Penatua Oaks, siapakah yang memiliki tanggung jawab untuk memberikan kesaksian tentang Yesus Kristus? Pastikan para siswa mengenali kebenaran berikut Semua anggota Gereja telah membuat perjanjian untuk berdiri sebagai saksi bagi Bapa Surgawi dan Yesus Kristus. Selain secara lisan membagikan kepercayaan dan kesaksian kita, cara-cara lain apakah kita dapat berdiri sebagai saksi bagi Kristus? Untuk membantu para siswa menjawab pertanyaan ini, pertimbangkanlah untuk mengundang mereka untuk menelaah Matius 514–16 dan 3 Nefi 1824. Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua D. Todd Christofferson dari Kuorum Dua Belas Rasul, dan mintalah seorang siswa untuk membacanya dengan lantang GambarPenatua D. Todd Christofferson “Selama pelayanan fana-Nya di Belahan Bumi Sebelah Barat, Juruselamat memberikan perintah ini Tegakkanlah terangmu agar itu boleh bersinar bagi dunia. Lihatlah Aku adalah terang yang hendaknya kamu tegakkan—apa yang telah kamu lihat Aku lakukan’ 3 Nefi 1824. Orang-orang seharusnya dapat melihat dalam diri kita sesuatu tentang Yesus Kristus. Cara kita bertindak, berbicara, berpenampilan, dan bahkan berpikir akan mencerminkan Dia dan cara-cara-Nya” “Becoming a Witness of Christ,” Ensign atau Liahona, Maret 2008, 60. Bagaimana Anda telah melihat orang lain bertindak, berbicara, atau berpenampilan dengan cara-cara yang mencerminkan kepercayaan mereka kepada Yesus Kristus? Bagaimana Anda akan merekomendasikan seseorang mengatasi keengganan atau rasa takut untuk menjadi saksi bagi Yesus Kristus? Tuliskan ungkapan-ungkapan berikut di papan tulis Berbicara tentang Kristus Bersukacita di dalam Kristus Berkhotbah tentang Kristus Bernubuat tentang Kristus Menulis tentang Kristus Undanglah para siswa untuk membaca 2 Nefi 2526 dalam hati, dan mintalah mereka menjelaskan bagaimana seseorang dapat membagikan kesaksian mereka tentang Yesus Kristus dengan cara-cara yang dirangkum di papan tulis. Untuk membantu pembahasan kelas, gunakan pernyataan berikut oleh Penatua D. Todd Christofferson sewaktu diperlukan GambarPenatua D. Todd Christofferson “Ungkapan Nefi kita berbicara tentang Kristus’ [2 Nefi 2526] menunjukkan bahwa kita tidak enggan untuk berbicara tentang perasaan kita perihal Juruselamat dalam percakapan dan suasana yang tidak resmi. Sering kali situasi itu bersifat pribadi di mana dengan cara-cara yang terbuka dan ramah kita dapat membahas siapa Dia dan apa yang Dia lakukan dan ajarkan, dengan mengimbau orang lain juga untuk mengasihi serta mengikuti-Nya. “Kita bersukacita di dalam Kristus” mengandung arti bahwa kita hidup dengan sikap bahagia secara umum yang mencerminkan iman kita kepada Kristus. Kita tahu bahwa karunia-Nya [adalah] cukup’ bagi kita untuk ditebus dari kematian dan dosa serta untuk disempurnakan di dalam Dia lihat Moroni 1032–33. Ketika kita menghadapi kekecewaan dan bahkan tragedi, kita tahu bahwa karena Dia, kebahagiaan kekal kita adalah pasti. Sewaktu iman kita kepada Yesus Kristus bersinar, kita memperlihatkan kepada orang lain yang letih lesu dan berbeban berat’ bagaimana menemukan kelegaan di dalam Dia lihat Matius 1128–30. “Kita berkhotbah tentang Kristus’ tentunya memiliki rujukan pada pekerjaan misionaris penuh waktu dan anggota tetapi juga mencakup apa yang kita lakukan dalam kebaktian peribadatan, kelas-kelas Sekolah Minggu, dan suasana serupa di mana Dia adalah subjek dari pembelajaran dan pengajaran. Peran serta kita baik sebagai guru maupun siswa adalah bagian dari pemberian kesaksian kita tentang Dia .
 “Kita bernubuat tentang Kristus’ artinya bahwa kita mengungkapkan kesaksian kita tentang Dia dengan kuasa Roh lihat 1 Korintus 123. Kesaksian Yesus adalah roh nubuat’ Wahyu 1910. Sebagaimana orang-orang di zaman dahulu menubuatkan tentang kedatangan pertama-Nya, kita juga menegaskan dalam kata dan perbuatan nubuat-nubuat tentang Kedatangan Kedua-Nya .
 “Kita menulis menurut nubuat-nubuat kita’ menunjukkan kebijaksanaan dalam membuat catatan yang permanen mengenai kesaksian kita tentang Kristus. Kita memahami bahwa kesaksian yang kita berikan dicatat di dalam surga untuk para malaikat pandang; dan mereka bersukacita atas [kita]’ A&P 623. Keturunan kita sendiri dan orang lain mungkin melihat dan bersukacita atas kesaksian kita tentang Kristus yang ditulis atau dicatat untuk manfaat mereka” “Becoming a Witness of Christ,” Ensign, Maret 2008, 62–63. Sewaktu Anda mengakhiri bagian dari pelajaran ini, imbaulah para siswa untuk mempertimbangkan salah satu bidang di papan tulis dan menetapkan sebuah gol tentang apa yang akan mereka lakukan untuk menjadi saksi yang lebih kuat bagi Yesus Kristus. Bersaksi tentang Yesus Kristus Mintalah para siswa untuk memikirkan kembali mengenai kursus selama semester dan mengidentifikasi beberapa peran Yesus Kristus dan beberapa topik yang berkaitan dengan-Nya yang dibahas di dalam kelas. Rangkumlah tanggapan-tanggapan siswa di papan tulis. Peran-peran tersebut dapat mencakup Pengacara, Juruselamat, Yang Mendamaikan, Yang Sulung, Anak Tunggal, Yehova, Mesias, Pencipta. Topik-topik dapat mencakup yang berikut peran sentral Yesus Kristus dalam rencana Allah; pelayanan prafana-Nya; kenyataan bahwa Dia hidup; pelayanan pascafana-Nya; Kedatangan Kedua; pemerintahan Milenum-Nya; Pemulihan Injil-Nya; kepemimpinan-Nya dalam Gereja; serta cara-cara di mana Dia adalah Terang dan Kehidupan Dunia. Unduhlah dan perlihatkan rekaman video dari pernyataan berikut oleh Presiden Gordon B. Hinckley 1910–2008, di mana dia membagikan kesaksiannya tentang Yesus Kristus. Jika video ini tidak tersedia dalam bahasa Anda, undanglah seorang siswa untuk membacakan pernyataan itu dengan lantang. GambarPresiden Gordon B. Hinckley “Yesus adalah teman saya. Tak seorang lain pun yang telah memberi begitu banyak kepada saya. Tidak ada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya’ Yohanes 1513. Dia memberikan nyawa-Nya bagi saya. Dia membuka jalan untuk kehidupan kekal. Hanya seorang Allah yang dapat melakukan hal ini. Saya berharap bahwa saya dianggap layak untuk menjadi teman bagi-Nya. “Dia adalah teladan saya. Cara hidup-Nya, perilaku-Nya yang sama sekali tidak mementingkan diri, jangkauan-Nya kepada mereka yang membutuhkan, pengurbanan akhir-Nya semuanya memberikan teladan bagi saya .
 “Dia adalah guru saya. Tidak ada suara lain yang pernah berbicara dengan bahasa yang begitu menakjubkan .
 “Dia adalah penyembuh saya. Saya berdiri kagum atas mukjizat-mukjizat-Nya yang menakjubkan .
 “Dia adalah pemimpin saya. Saya merasa terhormat menjadi salah seorang di antara iring-iringan panjang dari mereka yang mengasihi Dia dan yang telah mengikuti Dia selama dua milenium yang telah berlalu sejak kelahiran-Nya .
 “Dia adalah Juruselamat dan Penbus saya. Melalui menyerahkan nyawa-Nya dalam kesakitan dan penderitaan yang tak terucapkan, Dia telah menjangkau untuk mengangkat saya dan kita masing-masing serta semua putra dan putri Allah dari ngarai kegelapan kekal setelah kematian .
 Rasa syukur saya tak kenal batas. Ungkapan terima kasih saya kepada Tuhan saya tak memiliki akhir. “Dia adalah Allah dan Raja saya. Dari keabadian ke keabadian, Dia akan memerintah dan berkuasa sebagai Raja di atas segala Raja dan Tuan di atas segala Tuan. Untuk kekuasaan-Nya tidak akan ada akhirnya. Untuk kemuliaan-Nya tidak akan ada malam” “My Testimony,” Ensign, Mei 2000, 71. Sajikan skenario berikut kepada para siswa Anda Jika seseorang menanyakan kepada Anda apa yang Anda percayai tentang Yesus Kristus, tiga atau empat gagasan apakah yang paling ingin Anda tekankan? Berikan kepada para siswa waktu untuk menuliskan gagasan-gagasan mereka. Kemudian undanglah para siswa untuk berpasangan dan membagikan tanggapan mereka terhadap satu sama lain. Imbaulah mereka untuk membahas mengapa mereka memilih apa yang telah mereka lakukan dan pengalaman apa pun yang mereka miliki yang mungkin telah memperkuat pemahaman mereka tentang dan kasih bagi Juruselamat. Setelah waktu yang cukup, tanyakan kepada para siswa apakah ada di antara mereka yang ingin membagikan kesaksian mereka tentang Yesus Kristus kepada anggota kelas. Akhirilah dengan memberikan kesaksian Anda sendiri tentang pelayanan kekal dari Kristus yang Hidup. Pertimbangkanlah untuk mengungkapkan rasa syukur Anda atas banyak peran penting yang dilakukan oleh Tuhan Yesus Kristus di sepanjang masa. Kemudian berikan kepada para siswa tantangan berikut Sewaktu Anda mengakhiri kursus ini, renungkan siapa yang Anda kenal yang akan diperkuat dengan mendengarkan kesaksian Anda tentang Juruselamat. Selama minggu depan dan setelah itu, putuskan siapa yang akan Anda pengaruhi dan bagaimana Anda akan membagikan kesaksian Anda. Bacaan Siswa Matius 514–16; 2 Nefi 2526; Mosia 188–11; 3 Nefi 1824. D. Todd Christofferson, “Becoming a Witness of Christ,” Ensign, Maret 2008, 58–63. Para Rasul, melalui kuasa jabatan keimamatan mereka, ditunjuk sebagai saksi khusus akan Kristus di seluruh dunia lihat A&P 10723. Kesaksian mereka adalah penting dalam pekerjaan keselamatan Tuhan. Tetapi para Rasul seharusnya tidak berdiri sendirian. Kita semua yang dibaptiskan dan ditetapkan telah mengambil bagi diri kita nama Yesus Kristus dengan sebuah tekad “untuk berdiri sebagai para saksi Allah setiap saat dan dalam segala hal, dan di segala tempat” Mosia 189. Dalam kapasitas kita masing-masing, kita harus menjadi saksi-Nya. Sesungguhnya, Tuhan bergantung pada “yang lemah dan yang sederhana” untuk mengabarkan Injil-Nya lihat A&P 119, 23, dan adalah hasrat-Nya “supaya setiap orang dapat berbicara dalam nama Allah, Tuhan, yaitu Juruselamat dunia” A&P 120. Pikirkanlah beberapa cara anggota Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir dapat menjadi saksi akan Kristus. Kita adalah para saksi akan Kristus ketika kita menerima sebuah kesaksian yang pasti dan pribadi bahwa Dia hidup. Menjadi saksi akan Yesus Kristus dalam artian yang paling mendasar adalah memiliki sebuah kesaksian yang pasti dan pribadi bahwa Dia adalah Putra ilahi Allah, Juruselamat dan Penebus dunia. Para rasul zaman dahulu mengetahui bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan dan berbicara dari pengalaman pribadi tentang kesungguhan kebangkitan-Nya. Meskipun demikian, seorang saksi akan Kristus tidak perlu melihat-Nya atau masuk ke hadirat-Nya. Ketika Petrus bersaksi kepada Yesus, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup,” Tuhan menjawab bahwa pengetahuan ini tidak datang sebagai akibat dari kedekatan atau pengalaman jasmani Petrus dengan Yesus melainkan karena Bapa-Nya yang di Surga telah menyatakannya kepadanya lihat Matius 1615–17. Yesus menjadikannya jelas bagi Tomas bahwa seseorang dapat memiliki kepercayaan atau kesaksian yang sama seperti yang Tomas terima tanpa menyentuh maupun melihat-Nya “Kata Yesus kepadanya Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya’ Yohanes 2029.” Kesaksian kita akan Kristus biasanya dimulai dengan kesaksian dari orang lain—orang-orang yang kita kenal atau ketahui dan percayai. Kita memiliki kesaksian tercatat dari para Rasul bahwa “Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi” Kisah Para Rasul 232. Kita memiliki Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru tentang prapenahbisan, pelayanan, serta Kurban Tebusan-Nya. Kita memiliki kesaksian lainnya, Kitab Mormon, yang tujuan utamanya adalah “meyakinkan bangsa Yahudi dan bangsa bukan Yahudi bahwa Yesus adalah Kristus, Allah yang Kekal, yang menyatakan Diri-Nya kepada semua bangsa.”1 Kita memiliki kesaksian Nabi Joseph Smith bahwa dia melihat dan mendengar Bapa menunjuk kepada Yesus dan menyatakan, “Inilah Putra-Ku yang Kukasihi” Joseph Smith 217, dan penegasan Nabi selanjutnya bahwa “setelah banyak kesaksian yang telah diberikan mengenai Dia, inilah kesaksian yang terakhir dari semuanya yang kami berikan Bahwa Dia hidup! Karena kami melihat Dia, yaitu di sebelah kanan Allah dan kami mendengar suara yang memberikan kesaksian bahwa Dia adalah Putra Tunggal Bapa” A&P 7622–23. Kita memiliki para saksi khusus di zaman kita yang hidup di antara kita dan dari mereka, dengan mata dan telinga kita sendiri, kita menerima kesaksian yang meneguhkan. Banyak orang lebih diberkati dengan mendengar kesaksian orang tua, kakek nenek, dan teman-teman yang penuh iman. Mereka yang mengikat perjanjian baptisan menerima endowmen khusus akan iman kepada Yesus Kristus, dan dengan karunia Roh Kudus datanglah kesaksian bahwa kesaksian yang kita terima mengenai Kristus adalah benar. Nefi menegaskan bahwa ini akan terjadi “Kemudian kamu berada di jalan yang lurus dan sempit ini yang menuju hidup yang kekal, ya, kamu telah masuk melalui pintu gerbang. Kamu telah berbuat sesuai dengan perintah-perintah Bapa dan Putra dan kamu telah menerima Roh Kudus yang bersaksi tentang Bapa dan Putra, demi terpenuhinya janji yang telah dibuat-Nya, bahwa jika kamu masuk melalui jalan itu, kamu akan menerima” 2 Nefi 3118; penekanan ditambahkan. Adalah suatu karunia rohani untuk memercayai perkataan orang lain dan karunia tambahan yang “diberikan oleh Roh Kudus untuk mengetahui bahwa Yesus Kristus adalah Putra Allah, dan bahwa Dia disalibkan untuk dosa-dosa dunia” A&P 4613. Kesaksian ini sering datang dalam perasaan—perasaan yang membara, damai, dan pasti, suatu perasaan peneguhan. Tuhan memberi Oliver Cowdery kesaksian tentang Kitab Mormon melalui perasaan rohani yang menegaskan “bahwa firman atau pekerjaan yang kautuliskan itu adalah benar” A&P 617. Tuhan kemudian menambahkan, “Jika engkau menginginkan suatu bukti lain, pusatkanlah pikiranmu pada malam tatkala engkau berseru kepada-Ku dalam hatimu, agar engkau dapat mengetahui mengenai kebenaran hal-hal ini. Tidaklah Aku mencurahkan damai ke dalam akalmu mengenai persoalan ini. Bukti yang lebih besar apakah yang dapat kauperoleh selain dari Allah?” A&P 622–23. Roh yang berbicara dengan kedamaian dalam pikiran seseorang bukanlah satu-satunya bentuk dimana kesaksian dapat datang, melainkan karena itu berasal dari Allah, tidak ada yang lebih besar. Sama seperti dengan mengenyangkan diri dengan firman Kristus dalam tulisan suci kita “dapat bersaksi bahwa [kita] telah mendengar suara-[Nya] dan mengetahui kata-kata-[Nya]” A&P 1836, kita dapat bersaksi dari perasaan rohani yang meneguhkan dari Allah bahwa kita mengenal Putra-Nya dan bahwa Dia hidup. Kita adalah para saksi akan Kristus ketika kita hidup sedemikian rupa untuk memperlihatkan ajaran-ajaran-Nya. Selama pelayanan fana-Nya di Belahan bagian Barat, Juruselamat memberikan perintah ini “Angkatlah terangmu supaya terang itu dapat menyinari dunia. Lihatlah, Akulah Terang yang harus kamu angkat ke atas—yang telah kamu lihat apa yang Kulakukan” 3 Nefi 1824. Orang-orang seharusnya dapat melihat dalam diri kita sesuatu tentang Yesus Kristus. Cara kita bertindak, berbicara, berpenampilan, dan bahkan berpikir akan mencerminkan Dia dan cara-cara-Nya. Alma menyatakannya sebagai mengalami suatu perubahan yang hebat dalam hati kita dan menerima rupa-Nya dalam wajah kita lihat Alma 514. Mengenai tema yang sama ini, Tuhan memerintahkan agar kita bahkan menjadi seperti Dia lihat 3 Nefi 1717. Meskipun kita tidak ada bersama-Nya dalam pelayanan-Nya, sewaktu kita menyelidiki tulisan suci, kita melihat Yesus dan apa yang Dia katakan dan lakukan. Dan sewaktu kita mengikuti pola itu, kita memberikan kesaksian tentang Dia. Saya ingat teladan dari seorang pastor Katolik yang saya kenal sewaktu kami bekerja sama dalam kegiatan pelayanan masyarakat di Nashville, Tennessee. Bapa Charles Strobel mengembangkan sebuah proyek untuk membawa para pria tunawisma dari jalanan ke program pelatihan beberapa jam yang menyediakan keterampilan hidup dan kesempatan-kesempatan kejuruan bagi mereka. Dia mengabdikan banyak waktu untuk menolong para pria ini membuat perubahan permanen agar menjadi lebih baik dan mandiri. Saya terkejut mengetahui bahwa ibunya telah dibunuh oleh seorang pria tunawisma beberapa tahun sebelumnya. Kasih Bapa Strobel yang menyerupai Kristus diulurkan bahkan kepada para pria yang salah seorang di antaranya kedapatan telah dengan kejamnya mengambil nyawa ibunya yang berharga. Pesan utama para rasul dan nabi di segala zaman adalah pentingnya bertobat untuk menerima pengampunan dosa melalui Kurban Tebusan Yesus Kristus. Pertobatan kita sendiri memberikan kesaksian tentang Dia dan kuasa kasih karunia-Nya untuk mengampuni serta membersihkan kita. Kita tidak perlu mencapai kesempurnaan agar kesaksian kita dapat berlaku sepanjang kita berusaha untuk menyelaraskan kehidupan kita dengan standar Juruselamat. Presiden Ezra Taft Benson 1899–1994 dengan bijak menasihatkan kesabaran juga ketekunan dalam proses ini “Menjadi seperti Kristus merupakan pencarian seumur hidup dan sering kali melibatkan pertumbuhan dan perubahan yang lambat, hampir tak kentara 
. 
 Karena bagi orang-orang yang insyaf seperti Paulus, Enos, dan Raja Lamoni, ada ratusan dan ribuan orang yang menemukan proses pertobatan jauh lebih lembut, jauh lebih tak kentara. Hari demi hari mereka maju lebih dekat kepada Tuhan, dengan sedikit menyadari mereka sedang membangun kehidupan yang seperti Allah. Mereka menjalani kehidupan yang penuh kebaikan, pelayanan, dan komitmen secara diam-diam. Mereka seperti bangsa Laman, yang Tuhan katakan dibaptiskan dengan api dan dengan Roh Kudus dan mereka tidak mengetahuinya’ 3 Nefi 920; cetak miring ditambahkan.”2 Kita adalah para saksi akan Kristus ketika kita menolong orang lain datang kepada-Nya. Nefi menceritakan dalam pernyataan yang penuh sukacita, “Kita berbicara tentang Kristus, kita bersukacita dalam Kristus, kita berkhotbah tentang Kristus, kita bernubuat tentang Kristus dan kita menulis sesuai dengan nubuat-nubuat kita, supaya anak-anak kita dapat mengetahui kepada sumber mana mereka dapat mencari untuk pengampunan dosa-dosa mereka” 2 Nefi 2526. Kita juga dapat menjadi aktif dalam menolong orang lain, terutama anak-anak kita, datang kepada Kristus. Kalimat Nefi “kita berbicara tentang Kristus” menyarankan bahwa kita tidak segan untuk berbicara tentang perasaan kita mengenai Juruselamat dalam percakapan dan suasana yang tidak resmi. Sering kali situasi itu bersifat pribadi dimana dalam cara-cara yang terbuka dan ramah kita dapat membahas siapa Dia dan apa yang Dia lakukan dan ajarkan, dengan mengimbau orang lain juga untuk mengasihi serta mengikuti-Nya. “Kita bersukacita dalam Kristus” mengandung arti bahwa kita hidup dengan sikap bahagia secara umum yang mencerminkan iman kita kepada Kristus. Kita tahu bahwa “karunia-Nya cukup” bagi kita untuk ditebus dari kematian dan dosa serta untuk disempurnakan di dalam Dia lihat Moroni 1032–33. Ketika kita menghadapi kekecewaan dan bahkan tragedi, kita tahu bahwa karena Dia, kebahagiaan kekal kita adalah pasti. Sewaktu iman kita kepada Yesus Kristus dilihat oleh orang lain, kita memperlihatkan kepada orang lain yang “letih lesu dan berbeban berat” bagaimana menemukan kelegaan di dalam Dia lihat Matius 1128–30. “Kita berkhotbah tentang Kristus” tentunya memiliki rujukan pada pekerjaan misionaris penuh-waktu dan anggota tetapi juga mencakup apa yang kita lakukan dalam kebaktian, kelas-kelas Sekolah Minggu, dan suasana serupa dimana Dia merupakan tema dari pembelajaran dan pemberian petunjuk tersebut. Peran serta kita sebagai guru dan siswa adalah bagian dari pemberian kesaksian kita tentang Dia, dan pembelajaran pribadi mendukung peran serta itu dengan kesaksian lebih lanjut mengenai kepercayaan kita. “Kita bernubuat tentang Kristus” artinya bahwa kita menyatakan kesaksian kita tentang Dia dengan kuasa Roh lihat 1 Korintus 123. “Kesaksian Yesus adalah roh nubuat” Wahyu 1910. Sebagaimana orang-orang di zaman dahulu menubuatkan tentang kedatangan pertama-Nya, kita juga menegaskan dalam kata dan tindakan nubuat tentang Kedatangan-Nya yang Kedua Dengan melaksanakan pembaptisan serta tata cara-tata cara bagi leluhur kita dengan kuasa imamat yang dipulihkan oleh Elia dalam mengantisipasi “hari Tuhan yang besar dan dahsyat” Maleakhi 45–6; lihat juga A&P 2; 12817–18, kita bersaksi bahwa Kristus akan datang lagi dan bahwa hati kita harus dibalikkan kepada bapa-bapa kita untuk mempersiapkan diri bagi kedatangan-Nya lihat Maleakhi 46; A&P 22. “Kita menulis sesuai dengan nubuat-nubuat kita” menyarankan kebijaksanaan dalam membuat catatan yang permanen tentang kesaksian Kristus. Kita memahami bahwa kesaksian yang kita berikan “tercatat di surga, supaya dilihat para malaikat; dan mereka bersucita atas [kita]” A&P 623. Keturunan kita dan orang lain dapat melihat dan bersukacita atas kesaksian kita tentang Kristus yang ditulis atau dicatat untuk manfaat mereka bahkan sebelum beberapa di antaranya lahir. Sewaktu Anda merasakan kesaksian Roh Kudus tentang Dia, ditegaskan dan ditegaskan kembali ke dalam roh Anda dalam banyak pengalaman dan suasana yang berbeda, sewaktu Anda berusaha untuk mengangkat terang teladan-Nya dalam kehidupan Anda sendiri setiap hari, dan sewaktu Anda memberikan kesaksian kepada orang lain serta menolong mereka belajar tentang dan mengikuti Dia, Anda adalah saksi akan Yesus Kristus. Allah memberikan kepada Anda hasrat hati Anda untuk menjadi di antara mereka “yang menerima kesaksian tentang Yesus” A&P 7651 dan setia terhadap kesaksian itu di sepanjang kehidupan fana lihat Joseph F. Smith—Penglihatan mengenai Penebusan Orang yang Telah Mati12. Selamat siang, para host dan para laskar-laskar Kristus yang terkasih. Puji Tuhan dengan saya mengikuti GBA ini, hidup saya jauh lebih baik dan lebih teratur, khususnya dalam hal memiliki waktu khusus setiap hari buat Tuhan. Tuhan terlalu baik buat saya, jadi sepatutnya lah saya beri waktu sepersepuluh saya tiap hari buat merenungkan Firman Tuhan. Dengan mengikuti GBA ini, saya lebih dalam lagi mengerti tentang apa itu kebenaran, apa itu mengasihi, apa itu memiliki hati yang tulus. Dan yang jelas saya jadi lebih lagi mengasihi Tuhan dengan lebih sungguh-sungguh lagi. Dan Puji Tuhan seperti janji Tuhan, carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka semua akan ditambahkan kepadamu, dan itu berlaku buat saya. Hidup saya selalu diberkati dan tidak kekurangan, dan semua yang saya butuhkan Tuhan sediakan. Tuhan Yesus Tuhan yang baik. Mari terus mengasihi-Nya dan lebih dekat lagi pada-Nya. Salah satunya kita rutin dalam membaca Firman-Nya setiap hari. Terima kasih buat GBA dan para host yang selalu setia mendampingi dan menyemangati saya dalam membaca Alkitab setiap hari. Tuhan Yesus memberkati kita semua. Amen. Kesaksian Riris 14 Juli 2018

kesaksian tuhan yesus baik